Entah sudah terkurung berapa lama aku di dalam gua ini, mungkin 7 hari atau 1 bulan. Namun jika hanya 1 bulan, terlalu singkat untuk menyaksikan perubahan dunia yang tidak wajar.
Aku merasakan bahwa sudah lama kulitku tidak mendapatkan sengatan matahari, dan kakiku untuk menginjak lupa merasakan tanah yang basah. Serta kegemparan dunia oleh letusan boom dan perang antar suku serta darah yang banjir di mana-mana.
Mungkin aku sudah bertahun-tahun, mendekam dalam gua sehingga mataku terbelalak ketika melihat hutan-hutan dan pohon-pohon tempat aku bermain bersama teman-temanku sudah tergantikan dengan gedung-gedung menjulang tinggi dan megah.
Apakah aku tertidur cukup lama, sehingga aku ketinggalan evolusi bumi yang dahsyat?
Setahu aku, baru beberapa menit aku tertidur bahkan aku masih bisa merasakan telapak-telapak kakiku menyentuh rumput-rumput hijau yang segar, serta aku masih merasakan kesejukan udara dan hangatnya matahari.
Kini aku bangun dari tidurku, aku merasa pilu yang amat sangat di kepala. Mungkin bekas benturan atau pukulan hebat tepat dikepala.. Bahkan aku lupa musim apa yang sedang berlangsung saat ini.
Aku berjalan keluar… Kakiku merasa berbeda dan badanku merinding mendengar suara-suara gaib… Apa yang sedang terjadi??
Hutan tempatku mencari nafkah kini jadi gundul, lapangan tempatku bermain kini jadi lautan luas, matahari tempatku mengadu tak tampak sinarnya..
Aku berjalan semakin jauh untuk melihat sekeliling… tak ku dapatkan jawaban… aku kelelahan, kusandarkan tubuhku di batang pohon besar… satu-satunya yang tersisa disudut bukit ini…
Aku mendengar rintihan… suaranya menyakitkanku tapi membuka pikiranku…
Astaghfirullah… Astaghfirullah… Astaghfirullah…Kulantunkan lafalku ini dengan gaungkuKugoyangkan batang-batang dan rantingku seirama dzikirkuKurekatkan daun-daunku agar tidak gugur karena gemuruh-Mula ilaha illallah… la ilaha illallah… la ilaha illallah…
Ya Allah…Bimbinglah akuBerilah aku petunjuk-MuAgar aku tidak tumbang karena-MuAgar aku tidak roboh karena usia-Ku
Astaghfirullah… Astaghfirullah… Astaghfirullah…Aku tancapkan lebih dalam lagi akar-akar tunggangkuAku rekatkan serabut-serabutku untuk berpegang ke bumiDan aku tegakkan badanku agar aku tak tertunduk malu karena usia rentaku
Subhanallah… Subhanallah… Subhanallah…Kau lihatkan Kuasa dan Kehendak-MuKau ingatkan kami dengan air hujan kebahagiaan-Mu berkubik-kubikKau beri kami karpet terindah bah laut yang terhampar kemana-mana
Astaghfirullah…Janganlah Kau marah kepada kami Ya Allah…Berilah kami sedikit waktu hidup untuk memperbaikiAgar landasan kami berada tetap elok dipandang mataAgar langit yang memayungi kami tetap ceria dengan senyumnya
Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar…Aku tidak akan berhenti untuk melafalkan dzikirku untuk-MuMeski manusia sudah jauh lama menghentikannyaMeski manusia sedang berontak kepada-MuDaun-daunku akan selalu kugoyangkan Untuk-mu
Ya Allah…Aku juga berdoa untuk manusiaAgar mereka akan selalu mengingat-MuAgar ketimpangan yang ada bukan merupakan bencana bagi merekaAgar peringatan yang Engkau berikan bukan merupakan musibah bagi merekaAgar mereka akan tetap bersyukur dan berdoa karena-Mu
Sejujurnya, aku tidak ingin dosa,Jauh di dalam lubuk hatiku aku mengutuk merekaAku ingin meranggas karena merekaAku ingin mati layu karena merekaDan aku merajuk dengan tidak berfotosintesis karena mereka
Hamparan hijau luas yang Engkau berikan kepada merekadi babat habis dan berubah menjadi kotak-kotak megah tempat hara huru merekaLaut luas yang Engkau berikan kepada merekaDiurug pasir dan berubah menjadi kota impian mereka
Astaghfirullah… Astaghfirullah…Apa yang kurang Engkau berikan kepada mereka Ya Allah…Mereka jauh lebih sempurna dari kamiMereka jauh lebih beradab dari sekedar binatangDan mereka lebih pandai dalam berfikir dan bertindak…
Astaghfirulah… Astaghfirulah… Astaghfirulah…Ya Allah.. Jangan Engkau marah kepada merekaJangan Engkau menghabisi mereka secara masal..Aku masih butuh mereka untuk reboisasiAku tak sanggup menopang sendiri keseimbangan alam iniAku tak mampu sendiri melantunkan dzikirku untuk meminta belas-Mu
Akar yang kutancapkan mulai merenggangDaun yang bergoyangpun sedikit demi sedikit mulai gugurBatangku mulai condong tak mampu menahan badai-MuYa Allah….Aku butuh manusiaAku butuh manusia untuk menanamkan penggantikuAku butuh manusia untuk menata kembali alam iniAku butuh manusia untuk menjaga semesta iniSebelum aku benar-benar tumbang tanpa berbuat apa-apa selain dzikirku untuk-MuAllahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar…
dedicated to : ketan!
(untuk menebus sebuah janji)
ini penggalan sebuah cerita kebodohanku..
untuk lebih tahu lengkapnya silahkan mengikuti ceritanya di wattpad
aku akan mulai mempostingnya minggu depan.
thx for all
mohon leave comment dan dibantah! ^_^/
impas!
ReplyDeletekarena aku belum bisa tidur tenang sebelum ini lunas! huafff
even if you think this is not a promise, but I've been thinking this is my promise
thanks for giving me an ideas and "ilmu kejiwaan"
^^v
ahhhh... aku merinding!!
ReplyDeletecome on Rha... JANGAN CENGENG ah!