Thursday, October 21, 2010

kehilangan moment itu...

Aku kehilangan moment itu...
Saat orang-orang tertidur dan aku masih bergerilya dengan polygon-ku.
Ibuku berkata : "wis wengi, shalat malam trus turu. Dilanjutke sesuk"
Aku hanya bisa berkata "iya"
Besok paginya ibuku berkata :"bangun, sarapan!"

Aku kehilangan moment itu…
Disaat aku sedang melakukan atraksi-atraksi dengan kedodolan ku
Ibuku berkata : “aneh-aneh wae”
Aku membalas kedodolan yang lain dan berkata :”ini keren kale bu!”
Ibuku menyunggingkan senyumnya, entah pertanda bangga atau membesarkan hatiku.


Aku kehilangan moment itu…
Saat aku beranjak mau tidur dan siap bermimpi
Ibuku berkata : “berdoa dulu”
Aku tersenyum iya dan berucap doa
Ibuku berdongeng dan menanamkan ideologinya untukku

Aku kehilangan moment itu…
Saat aku sedang berdansa dan bersenang-senang dengan para setan.
Ibuku berkata :”Hati2, Jangan mempermainkan setan”
Aku masih saja menari bahagia bersama para setan.
Ibuku hanya melihatku senang jika itu adalah kebahagiaanku.

Aku kehilangan moment itu…
Saat aku mau pergi keluar rumah dan aku mencium tangannya
Ibuku membalas salamku dan mengusap rambutku
Aku segera kabur untuk mencari kehidupanku dan melupakan waktu
Ibu menunggu kepulanganku duduk dikursi tanpa sedikitpun memejamkan mata

Aku kehilangan moment itu…
Saat aku terjatuh, bersedih dan berkaca-kaca
Ibu menghampiriku dan berkata :”wis ojo dipikir, diikhlaske, banyak2 berdoa”
Aku mengencangkan tangisku dan tak tahu menangisi apa
Ibuku hanya termenung dengan gurat kesedihan yang dalam di wajahnya

Aku kehilangan moment itu…
Saat aku kesepian dan merasa kangen
Ibu mendatangiku dan tersenyum kepadaku
Aku hanya membalas senyumnya dengan sedikit ketulusanku
Lalu ibuku mendendangkan kisah terindahnya untukku

Aku kehilangan moment-moment itu semua…
Karena aku ingin mengejar jauh impian2 besarku
Karena Egoku untuk ingin terus bermimpi
Tetapi ibuku hanya tersenyum dan berkata :
”hati2, ibu akan selalu mendoakanmu!”

 Aku kehilangan moment-moment itu semua…
Karena aku ingin mencari proses kedewasaanku
Karena tuntutanku untuk membahagiakanmu
Tetapi ibuku tetap tersenyum dan berkata :
”hati2, ibu terus mendoakanmu!”

Aku kehilangan moment-moment itu semua…
Ketika aku tersadarkan oleh lama sudah waktu aku tidak bersamanya
Ibuku mencoba mengingatkanku dan menceritakanku tentang keberadaannya
Aku berkaca-kaca ketika mendengar dia bercerita keadaannya
Ibuku dengan lembutnya berkata :”Ibu pingin dengar suaramu saja.”

Aku merasa tertampar ketika itu terlontarkan.
Dan bayangan senyumnya selalu ada dipikiranku.
Entah sudah berapa lama aku tidak menyapanya
Entah sudah berapa lama aku tidak mendengar dongengnya
Entah sudah berapa lama aku tidak berkata sayang kepadanya

Hari ini,
Aku tebus semua moment-moment itu…
Aku menyapanya dalam senyumku, tawaku dan kisahku,
Aku mendoakannya setiap waktu saat mengingatnya
Aku akan selalu menyertakanmu dalam langkahku
Dan aku akan selalu mengatakan : “Ibu, aku sayang ibu”
Semoga keberadaan kita yang terpisah oleh jarak
Tidak akan menghalangi keberadaan kita dalam hati.


Mom, I so much love u
Thanks for always pray and support me :-*

4 comments:

  1. love for all of mother in the world

    ReplyDelete
  2. Mengalami hal yang sama dalam setting berbeda ...
    beda person, beda masalah, beda cara, beda nasehat.....

    dengan Do'a dan kasih sayang yang sama
    Do'a dan kasih sayang seorang Ibu


    a nice writing ...

    ReplyDelete
  3. ough... bener2 tertampar
    really how much she love me...
    glodak...
    and all... lets we pray for our IBU

    ReplyDelete
  4. Proses pendewasaan NDO, jangan terlena diketiak seorang ibu, jangan terpana dengan senyum dan tatap mata seorang ibu, karena kita harus bangkit dan berusaha sendiri, kejar semua keinginan gapai kedewasaan dan raihlah harapan, namun satu yg jangan kau lupa, " NASEHAT IBU SELALU BERADA DAN TERPATRILAH DIHATI KECILMUA YG TIDAK PERNAH BOHONG DAN SALAH "

    ReplyDelete